خَلَقَ اللَّهُ آدَمَ وَطُولُهُ
سِتُّونَ ذِرَاعًا ثُمَّ قَالَ اذْهَبْ فَسَلِّمْ عَلَى أُولَئِكَ مِنْ
الْمَلَائِكَةِ فَاسْتَمِعْ مَا يُحَيُّونَكَ تَحِيَّتُكَ وَتَحِيَّةُ
ذُرِّيَّتِكَ فَقَالَ السَّلَامُ عَلَيْكُمْ فَقَالُوا السَّلَامُ عَلَيْكَ
وَرَحْمَةُ اللَّهِ فَزَادُوهُ وَرَحْمَةُ اللَّهِ فَكُلُّ مَنْ يَدْخُلُ
الْجَنَّةَ عَلَى صُورَةِ آدَمَ فَلَمْ يَزَلْ الْخَلْقُ يَنْقُصُ حَتَّى
الْآنَ
“Dahulu Allah mencipta Adam ‘alaihissalam yang tingginya enam
puluh hasta kemudian berfirman, “Pergilah kamu dan berilah salam kepada
mereka para malaikat dan dengarkanlah bagaimana mereka menjawab salam
penghormatan kepadamu dan juga salam penghormatan dari anak
keturunanmu”. Maka Adam menyampaikan salam, “Assalaamu ‘alaikum”
(kesalamatan atas kalian). Mereka menjawab, “Assalaamu ‘alaika wa
rahmatullah,” (kesalamatan dan rahmat Allah atasmu) mereka menambahkan
kalimat ‘wa rahmatullah’. Nanti setiap orang yang masuk surga bentuknya
seperti Adam -alaihissalam- dan manusia terus saja berkurang (tingginya)
sampai sekarang”. (HR. Al-Bukhari no. 3079,5759 dan Muslim no. 6227)Dari Imran bin Al-Hushain -radhiallahu anhu- dia berkata:
جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ السَّلَامُ عَلَيْكُمْ فَرَدَّ
عَلَيْهِ السَّلَامَ ثُمَّ جَلَسَ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَشْرٌ ثُمَّ جَاءَ آخَرُ فَقَالَ السَّلَامُ
عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ فَرَدَّ عَلَيْهِ فَجَلَسَ فَقَالَ
عِشْرُونَ ثُمَّ جَاءَ آخَرُ فَقَالَ السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ
اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ فَرَدَّ عَلَيْهِ فَجَلَسَ فَقَالَ ثَلَاثُونَ
“Seorang laki-laki datang kepada Nabi -shallallahu ‘alaihi
wasallam- dan mengucapkan, “Assalamu alaikum?” Beliau membalas salam
orang tersebut, kemudian orang itu duduk. Nabi -shallallahu ‘alaihi
wasallam- bersabda: “Sepuluh pahala.” Setelah itu ada orang lain yang
datang dan mengucapkan salam, “Assalamu alaikum warahmatullah.” Beliau
membalas salam orang tersebut, kemudian orang itu duduk, maka beliau
bersabda: “Dua puluh pahala.” Setelah itu ada lagi orang yang datang dan
mengucapakan salam, “Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh,”
beliau membalas salam orang tersebut kemudian orang itu duduk. Beliau
lalu bersabda: “Tiga puluh pahala.” (HR. Abu Daud no. 5195, At-Tirmizi no. 2689, dan Al-Hafizh berkata dalam Al-Fath (5/11), “Sanadnya kuat.”)